blog_img1

Munculnya Fenomena yang berlawanan dari Hustle Culture: ‘Quiet Quitting’

  •   13 September 2022

Bila fenomena ‘Hustle Culture’ diartikan dengan bekerja keras tanpa istirahat. Istilah quiet quitting jika diartikan dalam Bahasa Indonesia yaitu berhenti diam-diam.

Gagasan ini telah dipelajari dan sudah ada dalam beberapa dekade lalu dengan nama ‘disengagement, neglect, withdrawal ‘ Dan dalam kemasan baru, generasi muda kini menyebutnya  menjadi istilah quiet quitting.

Penyebab

Anthony Klotz, profesor di School of Management University of College London menyebutkan faktor penyebabnya diantaranya pekerja yang tidak bahagia ataupun stress di masa pandemi ini serta meningkatnya pembahasan terkait kesehatan mental. Selain itu fasilitas yang kurang memadai dan lingkungan kerja maupun hubungan pegawai dengan atasan juga menjadi salah satu sebabnya.

Sikap Pegawai dalam fenomena “Hustle Culture VS Quiet Quitting”

 

Dampak Fenomena Quiet Quitting

Sikap pegawai yang bekerja ala kadarnya ini, tentunya akan berdampak ke turunnya produktivitasnya serta perusahaan tempat ia bekerja. Penurunan produktivitas akan berujung pada potensi penilaian kinerja dan tidak diperpanjangnya kontrak untuk tenaga kerja kontrak. Dan apabila kamu merupakan tenaga kerja tetap, bukan tidak mungkin akan berpotensi PHK.

Bagaimana HR dan Leader mengatasi fenomena ini?

  1. Bangun kepercayaan dan komunikasi dua arah yang baik antar leader dan masing-masing pegawai di timnya. Sehingga diharapkan apabila terdapat beban kerja yang terlalu banyak, pegawai dapat memberikan informasi dan dapat mencari solusinya bersama.
  2. Memberikan umpan balik terhadap tugas pegawai, berikan apresiasi
  3. Pegawai diberikan tugas pekerjaan yang sesuai. Apabila diberikan tugas tambahan, perusahaan dapat menyediakan kompensasi
  4. Membuat lingkungan kerja yang nyaman
  5. Memberikan wadah atan menyediakan pelatihan untuk meningkatkan skill

 

Diharapkan dengan kelima hal di atas akan membantu mengurangi fenomena quiet quitting di lingkungan kerja Anda

 

 

Sumber :
https://www.bbc.com/worklife/article/20220825-why-quiet-quitting-is-nothing-new
https://gajigesa.com/quiet-quitting-adalah/#:~:text=Dampak%20positif%20quiet%20quitting&text=Mereka%20yang%20menerapkan%20prinsip%20tidak,terhindar%20dari%20kecemasan%20dan%20depresi.

 

Artikel Lainya
75% ORANG DEWASA TAKUT BERBICARA DI DEPAN UMUM
  • 24 Mei 2023

Banyak sekali orang dewasa yang takut untuk berbicara didepan umum. Lah kok gitu? Begini penjelasannya. Secara Bahasa, p

Selengkapnya
Menghadapi Toxic People di lingkungan sekitar
  • 10 Desember 2020

Mungkin banyak dari kita yang tanpa disadari di kelilingi oleh rekan kerja atau pun teman yang toxic. Bila diterjemahka

Selengkapnya
​​​​​​​7 Faktor Kenyamanan Pegawai
  • 22 Juni 2022

Rasa nyaman merupakan kondisi individu merasa dihargai, merasa aman disertai dengan perasaan senang. Menurut Sugiarto

Selengkapnya